BAB I
PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA, AMERIKA, DAN ASIA
Analisis perbandingan/komparatif Akuntansi Eropa, Amerika dan Asia
Akuntansi Benua Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat sangat mirip dengan akuntansi di Inggris. Ini terjadi karena hubungan investasi dan historis antar kedua negara tersebut. Perbedaan yang ada disebabkan karena AS mengadapkasih, bukan mengadopsi, tradisi akuntansi Inggris. Memang, kondisi lingkungan dan historis AS menghubungkan sejumlah vitur yang berbeda secara signifikan.
Akuntansi yang lahir dan berkembang di Eropa, pada abad 20 mengalami pergeseran. Pada abad ini terjadi perkembangan akuntansi keuangan yang signifikan di AS yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat. Introduksi pajak penghasilan korporat di AS pada 1909 merupakan benih utama pengukuran penghasilan. Tetapi pada saat itu di AS belum terdapat regulasi akuntansi yang kuat, yang berujung pada terjadinya Great Depression pada 1929. Ini merupakan titik awal terjadinya perubahan besar yang diawali dengan dibentuknya Securities Act tahun 1933 dan Securities Exchange Act Tahun 1934, yang merupakan landasan bagi pemerintah federal dalam meregulasi investor dan transaksitransaksi sekuritas.
Dengan Securities Exchange Act dibentuk Securities Exchange Commission (SEC) dengan tugas utama melindungi investor dengan menjamin keterbatasan informasi yang cukup bagi investor. Tercakup dalam tugas ini adalah penentuan standar akuntansi, yang kemudian didelegasikan kepada FASB yang dibentuk pada 1973, dengan SEC bertindak sebagai pengawas hanya jika diperlukan. Korporasi dituntut untuk mengikuti standarstandar FASB, jika tidak, SEC akan menolak registrasi dan dengan demikian menolak perdagangan sekuritas mereka. Hanya korporasi listing (yang merupakan minoritas dari korporasiAS) yang dituntut untuk mematuhi regulasi yang sangat rinci yang diterapkan oleh SEC.
FASB mempunyai pendekatan yang sangat terbuka dalam penentuan standard. Semua pertemuan terbuka untuk publik, dan berbagai opini diterima dalam suatu proses yang rinci dan tepat dalam rangka menjamin bahwa kepentingan publik dilayani dengan baik. Untuk membantu merumuskan standar baru dan memperbaiki yang sudah ada, FASB mengembangkan rerangka konseptual yang menjelaskan tujuan dan karakteristik kualitatif pelaporan keuangan. Pernyataan FASB diterbitkan dalam Statement of Financial Accounting Standard (SFAS), yang pada tahun 2006 telah diterbitkan lebih dari 158 pernyataan. Jumlah ini lebih besar dan standardstandard tersebut juga lebih rinci dibanding dengan standar Inggris. Ini menyiratkan bahwa walaupun AS dan Inggris mempunyai banyak kesamaan, AS mempunyai regulasi akuntansi yang lebih komprehensif, bahkan mungkin paling komprehensif di dunia, paling tidak jika diakitkan dengan pasar sekuritas.
Akuntansi Benua Eropa - Inggris
Seperti di AS, akuntansi di Inggris terutama ditunjukan kepada investor. Diharapkan bahwa sebagian besar kebutuhan kelompokkelompok lain akan serupa dengan kebutuhan investor. Dengan demikian, memenuhi kebutuhan investor merupakan tindakan yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan semua pemakai laporan keuangan.
Pasar sekuritas juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap praktik akuntansi, tetapi tidak mendominasi proses regulasi akuntansi. Jika dikaitkan dengan provisi informasi akuntansi, undangundang perusahaan di Inggris jauh lebih sedikit dibandingkan dengan undangundang sekuritas AS. Companies Act 1985 memuat tuntutan akuntansi untuk semua korporasi, tidak hanya yang tercatat pada bursa efek (bandingkan dengan AS). Di samping itu, profesi akuntansi terlibat dalam proses regulatori akuntansi.
Implementasi Instruksi Ke Empat UE (EU Fourth Directive 1981) dan Instruksi Ke Tujuh 1989 menuntut dilakukannya revisi undangundang perusahaan menjadi lebih rinci. Era sebelumnya tahun 1980-an, undangundang ini hanya memberikan sebuah rerangka regulasi akuntansi dan profesi akuntansi dapat menetapkan aturan atau standar akuntansi yang lebih rinci berdasarkan judgement. Pendekatan yang fleksibel ini masih dilestarikan dalam persyaratan hukum yang menyatakan bahwa pelaporan perusahaan harus menyajikan hasil-hasil dan posisi keuangan yang "benar dan wajar", yang berarti tidak menentukan persyaratan yang rinci. Prinsip ini juga diadopsi oleh UE dalam instruksiinstruksi akuntansinya.
Profesi akuntansi di Inggris memperoleh independesi sejak dibentuk asosiasi profesi pada 1850-an. Pada 1970, profesi tersebut mendirikan Accounting Standards Steering Committee (ASSC), yang kemudian menjadi Accounting Standards Committee (ASC). Tujuan ASC adalah untuk menyusun Statements of Standard Accounting Practice (SSAP) yang adopsi dan pelaksanaan menjadi tanggung jawab enam badan profesional yang terlibat. Pada tahun 1990, dibentuk Accounting Standards Board (ASB), yang ekuivalen dengan FASB di AS, yang mempunyai kewenangan untuk menerbitkan Financial Reporting Standards (FRS). Perusahaan yang tidak mematuhi FRS harus memberikan penjelasan dan mendisklos akibat finansialnya.
Pada tahun 2002, UE mengadopsi regulasi untuk mensahkan dan mewajibkan penggunaan standar IASB dengan pengecualian IAS 32 dan IAS 39 yang pada saat itu sedang direvisi oleh IASB. Ini menunjukkan bahwa ASB sedang mempersiapkan konvergensi dengan IASB untuk laporan konsolidasian yang direncanakan berlaku mulai tahun 2005 sesuai dengan tuntutan regulasi UE. Tuntutan regulasi UE ini memerlukan revisi substansial terhadap undangundang perusahaan Inggris.
Akuntansi Benua Asia - Malaysia
Sistem hukum Malaysia berasal dari Inggris, sehingga sistem akuntansinya juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan investor. The Malaysian Institute of Accountants (MIA) didirikan pada 1967 sehingga otoritas regulatori profesi akuntansi. Malaysia merestrukturisasi sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan Financial Reporting Act, yang menciptakan Financial Reporting Foundation (FRF) dan Malaysian Accounting Standard Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses penetapan standar. MASB merupakan sebuah badan independen yang dibentuk untuk mengembangkan dan menerbitkan sebuah proses penetapkan standar yang independen yang mewakili semua pihak yang relevan, termasuk penyusun, pemakai, regulator, dan akuntan.
MASB merupakan pendukung kuat konvergensi internasional dan karena itu telah mengadopsi 26 dari 32 standar dari IFRS yang sesuai sebelum dilakukan revisi oleh IASB pada tahun 2003 dan 2004. Karena kebijakannya konversi dengan IFRS, MASB bekerja untuk secara ketat mempertahankan kata demi kata standarstandar IFRS asli. Setiap perubahan hanya dibuat untuk memningkatkan kualitas pelaporan dan bukan untuk mengubah prinsipprinsip yang mendasari standar asli. Dengan demikian, MASB bertindak untuk melestarikan struktur dan standar asli dan dengan jelas menyatakannya dalam setiap tambahan.
Sistem akuntansi di benua Amerika banyak memiliki kemiripan dengan InggrisEropa. Amerika telah mengadopsi, dan tidak mengambil sepenuhnya dari sistem akuntansi Inggris. Akuntansi Amerika Serikat, lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor, kebutuhan kreditor dan pengguna yang lainnya. Informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis adalah subjek puncak untuk batasan kemampuan kembali. Pasar sekuritas berpengaruh dominan terhadap peraturan akuntansi di Amerika Serikat. Akuntansi Amerika cenderung lebih mementingkan kebutuhan investor dan secara relative kurang konservatif dan lebih transparan dari negaranegara di benua lain.
Sedangkan Akuntansi di Eropa menurut sejarah didasarkan pada konsep sosialis yang berfokus kepada rencana ekonomi. Akuntansi mereka juga condong kearah kebutuhan petugas pajak dan fokus sedikit ke arah pencerminan laba perusahaan. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir. Negara di Eropa telah menerapkan transisi dari negara sosialis menuju ke gaya ekonomi pasar barat.
Lain halnya dengan akuntansi di benua Asia, yang umunya mengadopsi dari sistem akuntansi negara Inggris dari benua Eropa. Banyak negara berkembang di Asia mengalami kemunduran kepercayaan diri didalam pasar keuangan, yang berujung pada krisis finansial. Salah satu jalan keluar dari hal ini adalah meningkatkan kualitas dan transparansi akuntansi dengan cara mengadopsi kualitas dan transparansi akuntansi, dengan cara mengadopsi kualitas yang lebih tinggi dari standar akuntansi.
Standar dan Praktek Akuntansi (Eropa, Amerika, dan Asia)
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS ) disusun oleh empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional(IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999).
Komisi Masyarakat Eropa (EC) menekankan negaranegara anggota untuk menggunakan standar akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan negaranegara lokasi anak perusahaan. Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) bertujuan untuk mengembangkan konsensus internasional, pertukaran informasi penyusunan standar baku untuk melindungi investor, dan pengawasan yang memadai dalam pasar modal.
Masingmasing negara memiliki lembaga pengatur standar pelaporan keuangan. Setiap negara menggunakan standar pelaporan yang sangat mungkin divergen antara satu dengan yang lain. Tidak ada jaminan bahwa laporanlaporan keuangan yang disajikan di antara negaranegara yang berbeda tersebut dapat dibaca dengan bahasa yang sama. Perbedaan standar ini pada ujungnya juga akan menghambat para pelaku bisnis internasional dalam mengambil keputusan bisnisnya. Contoh Standar Akuntansi di Beberapa negara adalah sebagai berikut:
1. Indonesia (di Benua Asia) memiliki Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai satu-satunya standar yang diterima sebagai “bahasa bisnis” perusahaanperusahaan di Indonesia.
2. Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting Principles(GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).
3. Uni Eropa memiliki International Accounting Standard (IAS) yang kini menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) dan seterusnya.
Kebutuhan dari pemakai laporan keuangan berbeda-beda sebagai contoh, kebutuhan dari negaranegara common law yaitu Amerika Serikat dan negaranegara persemakmuran Inggris yang berbeda dengan kebutuhan dari negaranegara code lawseperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda (Choi, et al., 1999), dan Akuntansi Perkoperasian di Indonesia yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat (Arja Sadjiarto, 1999). Meskipun banyak kritik terhadap standar akuntansi internasional, banyak pula dukungan terhadap standar akuntansi internasional. Hal ini karena beberapa organisasi peminjam internasional mendorong digunakannya standar akuntansi yang diterima secara internasional dan badan-badan pengawas pasar modal internasional semakin menuntut penggunan standar akuntansi internasional. Seperti halnya tekanan dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi internasional, sebagai contoh tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang mengharuskan standar akuntansi keuangan yang sejalan dengan standar akuntansi internasional (Asian Development Bank Report, 2003). Standar Akuntansi Internasional oleh beberapa organisasi tersebut diharapkan dapat mengatur praktikpraktik akuntansi secara internasional.
Referansi:
Sunandi dan Danang Sunyoto. 2015. Akuntansi Internasional. Jakarta: PT BUKU SERU.
Immanuela, Intan. Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional. Universitas Widya Mandala Madiun. Jurnal Ekonomi. Universitas Widya Mandala Madiun,
Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama : Fatmawati
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar