Rabu, 23 Januari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
BAB 4 KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
KEWIRASWASTAAN
DAN PERUSAHAAN KECIL
1. Kewiraswastaan,
wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan
mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntngan di samping juga
kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang di bangun oleh seseorang dengan
kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternatif penyediaan
lapangan kerja,minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut Wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta adalah
kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan (semakin giat
usaha dan waktu yang dicurahkan, akan semakin besar harapan perolehan
keuntungannya). Sedangkan sisi kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab
yang besar terhadap kelangsungan usaha.
Ø
Wiraswastawan
Pengertian Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk:
Pengertian Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk:
·
Berdiri diatas kekuatan sendiri.
·
Mengambil keputusan untuk diri sendiri.
·
Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya
sendiri.
·
Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju
ke depan.
·
Mengambil resiko.Memanfaatkan kesempatan yang
adaSupel, fleksibel dalam bergaul, mampu dan mau menerima kritik membangun, dan
melakukan komunikasi yang efektif dengan orang lain.
·
Mengkoordinasi pengelolaan penanaman modal atau
sarana produksi
·
Memperkenalkan fungsi faktor produksi baru
·
Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai
taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Dalam
kaitannya dengan kemajuan perusahaan, peranan Wiraswastawan adalah :
·
Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis
dengan berbagai aspek fungsional.
·
Mencari keuntungan bisnis.Membawa perusahaan
kearah kemampuan, perkembangan, serta kontinuitas.
·
Memperkenalkan hasil produksi baru.
·
Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju.
·
Membuka pasar.
·
Merebut sumber bahan mentah atau pun setengah
jadi.
·
Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang
baru.
Ø
Unsur-unsur Penting Wiraswasta
Unsur-unsur tersebut adalah unsur
pengetahuan, unsur keterampilan, unsur sikap mental, dan unsur kewaspadaan.
Unsur Pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Unsur
keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
Wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan tinggi akan mempunyai peluang
keberhasilan yang lebih tinggi. Unsur sikap mental menggambarkan reaksi sikap
dan mentak seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Untuk berwiraswasta,
secara umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif.
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
2. Perusahaan
Kecil Dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peran
penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju
(Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang
produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Seringkali dari
perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan-perusahaan yang
sekarang ini telah besar, seperti General Electric, IBM, PT ASTRA
International, dan lain-lain, pada mulanya di mulai dari kecil.
Ø
Cara Memasuki Perusahaan
Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik. Ketiga cara tersebut adalah:
Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik. Ketiga cara tersebut adalah:
·
Membeli perusahaan yang telah dibangun
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keu ntungan untuk dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah dibangun, bilamana atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keu ntungan untuk dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah dibangun, bilamana atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Dalam kaitannya dengan
pengambilalihan atas pertimbangan kinerja perusahaan, tentunya pihak pengambil
alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan
pelaksanaan yang nyata dapat dipelajari sehingga dapat dilakukan penilaian tentang
kesehatan perusahaan ( misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan
yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan, dan sebagainya).
Dengan mengambil alih perusahaan yang
telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan
bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan
yang memadai , maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung diajalankan
segera mungkin setelah pengambilalihan selesai.
·
Memulai Perusahaan Baru
Memulai perusahaan baru akan
merupakan upaya yang menguntungkan bilamana tak ada kemungkinan membeli
perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di
perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambilalih
dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai,
pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan
zaman, dan sebagainya). Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk
memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang,
teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya.
·
Pembelian Hak Lisensi (Franchising/Waralaba)
Pembelian hak lisensi (franchising)
dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si
pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli
(franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan
antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan
lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang
menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan.
System waralaba (franchising) sendiri
di mulai dengan apa yang disebut “product franchise”(Waralaba Produk), yang
lebih merupakan usaha keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer,Keagenan
Sepatu Bata, dan sejenisnya.
3. Perkembangan
Franchising di Indonesia
Perkembangan usaha Waralaba di
Indonesia saat ini dan di masa mendatang mempunyai prospek yang baik dan
semakin pesat kemajuannya, karena dapat memberikan manfaat bagi franchisor dan
franchiseenya maupun bagi konsumen (mendapatkan jaminan produk yang bermutu),
menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja
Indonesia.
Franchisee yang berkembang di
Indonesia, baik franchise lokal maupun asing, dapat di berikan contoh sebagai
berikut:
Franchisee lokal,
misalnya:
• Fast food
Contohnya ayam goring Ny Tanzil, California fried chicken, Beef Bowl, Isabento.
• Restaurant/café/bar
Contohnya Ayam goring Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Kurumaya, Es teller 77, Delly joy, King Fried Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek
• Pizza/es krim/donut/cakes
Contohnya Holland Bakerry, Croisant de France, Nila Chandra Cakes
Franchisee asing, misalnya:
• Fast food
Contonya KFC, Texas Fried Chicken, MC Donald, A & W, Wendys, Hoka-Hoka Bento, O La La
• Restaurant/Café/Bar
Contohnya Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock, Kenny Rogers
• Pizza/es krim/yogurt/donut
Contohnya Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
• Soft Drink
Contohnya Green Spot, Coca Cola, Pepsi Cola, Gatorade, dll.
Contohnya ayam goring Ny Tanzil, California fried chicken, Beef Bowl, Isabento.
• Restaurant/café/bar
Contohnya Ayam goring Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Kurumaya, Es teller 77, Delly joy, King Fried Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek
• Pizza/es krim/donut/cakes
Contohnya Holland Bakerry, Croisant de France, Nila Chandra Cakes
Franchisee asing, misalnya:
• Fast food
Contonya KFC, Texas Fried Chicken, MC Donald, A & W, Wendys, Hoka-Hoka Bento, O La La
• Restaurant/Café/Bar
Contohnya Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock, Kenny Rogers
• Pizza/es krim/yogurt/donut
Contohnya Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
• Soft Drink
Contohnya Green Spot, Coca Cola, Pepsi Cola, Gatorade, dll.
Ø
Kiat-kiat Memilih Usaha Waralaba (franchising)
1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang.
2. Merek dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikit di 5-0 negara. Merek tersebut biasanya sudah sering di publikasikan melalui media massa sehingga dapat langsung memasuki pemasaran dan berkembang begitu outletnya dibuka.
3. Harus standar dalam segala aspek (produk, manajemen, tata ruang dan lain-lain) perusahaan pemberi waralaba telah memiliki balai pendidikan dan fasilitas latihan.
1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang.
2. Merek dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikit di 5-0 negara. Merek tersebut biasanya sudah sering di publikasikan melalui media massa sehingga dapat langsung memasuki pemasaran dan berkembang begitu outletnya dibuka.
3. Harus standar dalam segala aspek (produk, manajemen, tata ruang dan lain-lain) perusahaan pemberi waralaba telah memiliki balai pendidikan dan fasilitas latihan.
Ø
Jenis-Jenis Usaha yang Potensial Di waralabakan
·
Produk dan Jasa Otomotif.
·
Bantuan dan Jasa Bisnis.
·
Produk dan Jasa Kontruksi.Jasa Pendidikan.
·
Rekreasi dan Hiburan.
·
Fastfood dan Take Away (makanan siap saji).
·
Stan Makanan/Food Stalls.
·
Perawatan Kesehatan, medis dan Kecantikan.
·
Jasa Membersihkan Karpet, Pemasangan Gorden,
Kebersihan Rumah, Perawatan,Perbaikan Furniture dan Barang-barang Manufaktur,
dan lain-lain.
·
Eceran/Retailing
4. Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
Secara
umum pengertian perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut:
• Manajemen berdiri
sendiri
• Investasi modal
terbatas
• Daerah operasinya
local
• Ukuran secara keseluruhan
relative kecil
Untuk memperjelas gambaran tentang perusahaan kecil,
akan dicoba di kontraskan ciri-ciri perusahaan besar seperti berikut:
·
Perusahaan Kecil Perusahaan Besar
·
Umumnya di kelola oleh pemiliknya
·
Stuktur organisasi sederhana
·
Hubungan pemilik dengan karyawan dekat
·
Persentase kegagalan perusahaan tinggi
·
Kurangnya tenaga manajer yang andal
·
Sulit memperoleh modal jangka panjang
·
Biasanya di kelola oleh bukan pemiliknya
·
Struktur organisasinya kompleks
·
Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
·
Persentase kegagalan perusahaan rendah
·
Banyak manajemen handal
·
Modal jangka panjang biasanya relative mudah di
peroleh
Ø
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Fakta menunjukkan banyak wiraswastawan memulai aktivitasnya dalam bentuk perusahaan kecil sebelum akhirnya berkembang menjadi besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, maupun tingkat risiko yang berbeda-beda. Contoh berbagai bidang usaha tersebut adalah usaha tani, usaha peternakan, industry agroturisme, ( pariwisata pertanian ), usaha jasa dan lain-lain. Dalam berbagai bidang usaha tersebut, dewasa ini perusahaan-perusahaan jasa alternative pilihan yang menarik dan berkembangdengan pesat.
Fakta menunjukkan banyak wiraswastawan memulai aktivitasnya dalam bentuk perusahaan kecil sebelum akhirnya berkembang menjadi besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, maupun tingkat risiko yang berbeda-beda. Contoh berbagai bidang usaha tersebut adalah usaha tani, usaha peternakan, industry agroturisme, ( pariwisata pertanian ), usaha jasa dan lain-lain. Dalam berbagai bidang usaha tersebut, dewasa ini perusahaan-perusahaan jasa alternative pilihan yang menarik dan berkembangdengan pesat.
Ø
Keuntungan Perusahaan Kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih di mungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuain terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih di mungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuain terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Ø
Kelemahan Perusahaan Kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja ( besar, sedang, maupun kecil) selalu mengandung risiko, disamping keuntungannya. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan dan lokasi yang buruk. Pada bagian sbelumnya telah di singgung kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhdap karyawannya.
Perusahaan dengan ukuran apa saja ( besar, sedang, maupun kecil) selalu mengandung risiko, disamping keuntungannya. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan dan lokasi yang buruk. Pada bagian sbelumnya telah di singgung kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhdap karyawannya.
Ø
Mengembangkan Perusahaan Kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal; profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan, dan analisis pulang pokok ), serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwal pembayaran kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan menajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan, dan strategi untuk merencanakan persaingan pasar.
Pemenuhan kebutuhan pasar yang tidak dapatdi penuhi para pesaing:
• Pelayanan yang lebih baik
• Ruang pamer yang lebih menarik
• Kualitas lebih baik dengan harga sama
• Harga lebih murah dengan kualitas sama
• Jaminan yang lebih baik dalam keselamatan pemakaian produk
• Pelayanan kepada pelanggan dengan pendekatan yang lebih baik
• Pemberian informasi produk dan advertensi yang lebih baik dan menarik
• Susunan toko yang lebih menyenangkan dan nyaman
• Tampilan kemasan yang lebih menarik
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal; profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan, dan analisis pulang pokok ), serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwal pembayaran kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan menajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan, dan strategi untuk merencanakan persaingan pasar.
Pemenuhan kebutuhan pasar yang tidak dapatdi penuhi para pesaing:
• Pelayanan yang lebih baik
• Ruang pamer yang lebih menarik
• Kualitas lebih baik dengan harga sama
• Harga lebih murah dengan kualitas sama
• Jaminan yang lebih baik dalam keselamatan pemakaian produk
• Pelayanan kepada pelanggan dengan pendekatan yang lebih baik
• Pemberian informasi produk dan advertensi yang lebih baik dan menarik
• Susunan toko yang lebih menyenangkan dan nyaman
• Tampilan kemasan yang lebih menarik
Ø
Kegagalan
perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Bila tanda-tanda kegagalan tersebut mulai terlihat,
perlu dipikirkan beberapa tindakan perbaikan berikut :
• Mengurangi biaya-biaya operasi
• Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan metode pemasaran maupun iklan
• Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari risiko-risiko buruk
• Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan
• Mengurangi biaya-biaya operasi
• Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan metode pemasaran maupun iklan
• Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari risiko-risiko buruk
• Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan
5. Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis
Kecil
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu
mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum
yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum
yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan
pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan
lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan
hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba
yang akan didapatkan.
Perbedaan antara kewiraswastaan dan
bisnis kecil terletak pada visi dan misi serta strategi untuk perkembangan
usahanya. Pada wiraswasta adanya visi,misi dan strategi dalam melanjutkan dan
mengembangkan usahanya. Tetapi, dalam bisnis kecil yang menjadi prioritas
adalah tercapainya laba sebesar-besarnya.
Perusahaan Kecil :
1.
Umumnya dikelola pemilik
2.
Struktur organisasi sederhana
3.
Pemilik mengenal karyawan
4.
Presentase kegagalan perusahaan tinggi
5.
Kekurangan manajer yang ahli
6.
Modal jangka panjang sulit diperoleh
Perusahaan Besar :
1.
Dikelola bukan oleh pemilik
2.
Struktur organisasi kompleks
3.
Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
4.
Presentase kegagalan rendah
5.
Banyak ahli manajemen
6.
Modal jangka panjang relatif mudah didapatkan
Sumber : Amir Sambodo,Makalah
Seminar Pengembangan TeknopreneurshipJakarta, 10 Agustus 2006
http://geadisty.blogspot.com/2011/11/perbedaan-kewirausahaan-dan-bisnis.html
http://geadisty.blogspot.com/2011/11/perbedaan-kewirausahaan-dan-bisnis.html
Jumat, 18 Januari 2013
BAB 1 RUANG LINGKUP BISNIS
RUANG LINGKUP BISNIS
Ø PENGERTIAN
BISNIS
·
Bisnis
adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba atau bisnis juga
bisa dikatakan menyediakan barang dan jasa untuk ke lancaran sistem
perekonomian.
·
Menurut Griffin & Eber bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan
barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.\
Ø JENIS-JENIS
BISNIS ADA 4:
1. Monopsoni
Monopsoni
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan
industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi
petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada
faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan
petani berpengaruh. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat
kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu
yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
2. Pasar Oligopoli
Pasar
Oligopoly adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
3. Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
4.
Pasar Monopoli
Pasar Monopoli (dari
bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana
hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Ø TUJUAN
KEBIJAKSANAAN BISNIS
Kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat
prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara
terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin
dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan
cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian
organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan dari bisnis
adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya.
·
Market
standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
·
Innovation,
yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan
bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tambah pada
suatu produk, misalnya shampoo 2 in 1.
·
Physical and
financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya
fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan
semakin menguntungkan.
·
Manager
performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola
perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian
yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan
pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik
dan program training and development yang berkelanjutan.
·
Worker
Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para
karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat
bekerja dengan baik.
·
Public
Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan
kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan
kerja, dll.
Ø SISTEM
PEREKONOMIAN DAN SISTEM PASAR
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan
sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli
barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu).
Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan
ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
2.
Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
3.
Sistem ekonomi Komando (Terpusat)
4.
Sistem Ekonomi Campuran
Ø KESEMPATAN BISNIS
Bisnis bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita mulai dari yang
kecil hingga bisnis besar. Sudah banyak orang yang sudah sukses menjalankan
bisnisnya sehingga menjadi jutawan bahkan miliarder dengan segala kepahitan
sampai menyipi manis hasil dari bisnis itu.
Siapa yang tidak mau kaya? Yang namanya manusia pasti mau kaya atau kalau tidak mau kaya, hidup secukupnya pun sudah bersyukur.
Siapa yang tidak mau kaya? Yang namanya manusia pasti mau kaya atau kalau tidak mau kaya, hidup secukupnya pun sudah bersyukur.
Pelaku bisnis adalah manusia yang di karuniai Tuhan dengan akal sehingga
bisa berpikir untuk menjalankan bisnis dan bisa menjadi kaya secara materi dan
pengalaman. Jangan takut memulai bisnis, karena menjalankan bisnis sangat mudah
asal semuanya sudah kita rencanakan dengan sebaik-baiknya, yang susah adalah
untuk memulai bisnis itu, apa yang harus kita lakukan untuk emngatasi ketakutan
atau keraguan untuk memulai bisnoi?? tanamkanlah niat untuk memulai dan
mulailah! jika bisnis sudah berjalan kita akan belajar dari pengalaman kita
berbisnis dan bisa memperbaiki segala kekurangan.
Tips Memulai Usaha
Dalam sebuah
seminar kewirausahaan terbeber fakta, betapa banyak orang ingin berhenti jadi
karyawan, dan kemudian mulai buka usaha sendiri. Ada yang sudah siap dengan
modal plus perencanaan yang njilimet. Ada yang baru berbekal dengan gagasan semata.
Namun adapula yang punya banyak uang, tapi bingung mau diapain. Masih banyak
yang blank. Tak tahu bagaimana dan dari mana harus memulai.
Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas
usaha. Berikut 14 rahasianya yang umumnya mereka pakai. Namun tidak ada jaminan
Anda akan berhasil dengan cara-cara berikut. Meski begitu, kini Anda punya
banyak alternatif. Anda pun bisa mencuri inspirasi dari masing-masing cara itu.
1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
2. Jual Keunikan
3. Duplikasi Usaha Lain
4. Beri Fasilitas Tambahan
5. Jual Ketrampilan
6. Jadi Agen
7. Jual Barang Second
8. Buka Kantor
9. Jalankan DS/MLM
10. Beli Waralaba
11. Beli Usaha Prospektif
12. Beli Usaha Sekarat
13. Buka Lokasi
14. Usaha Bersama
Ø UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AKTIVITAS
EKONOMI
Unsur-unsur
penting dalam aktivitas ekonomi di perlukan tiga unsur yaitu:
a.
Keinginan manusia.
b.
Sumber-sumber daya.
c.
Cara-cara berproduksi
Dalam ilmu ekonomi terdapat konsep dasar yang
penting, yaitu permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa
yang diminta, datangnya dari pihak rumah tangga konsumen yang membeli dan
mengonsumsi sebagian besar barang konsumsi atau jasa. Adapun penawaran adalah
sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan, datangnya dari pihak produsen
(perusahaan) yang menjual dan memproduksi jumlah barang atau jasa. Permintaan
terhadap barang ditentukan oleh preferensi konsumen. Adapun penawaran terhadap
barang ditentukan oleh biaya produksi.
·
Faktor yang Memengaruhi
Permintaana.
a.
Harga Barang Itu Sendiri
b.
Pendapatan Konsumen
c.
Harga Barang Substitusi dan Komplemente
d.
Selera Konsumen (Taste)
e.
Jumlah Penduduk.
·
Faktor yang Memengaruhi Penawarana.
a.
Harga Barang Itu Sendirib.
b.
Biaya Produksi
c.
Tingkat Teknologi
d.
Kebijakan Pemerintah
e.
Faktor Alam
Lingkungan bisnis :
o
Lingkungan intern (memberikan pengaruh langsung
kepada kegiatan bisnis) : pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang,
suplier dan serikat pekerja.
o
Lingkungan ekstern (memberikan pengaruh tidak
langsung terhadap kegiatan bisnis) : dunia internasional, ekonomi, sosial
budaya dan politik.
Pengertian bisnis juga memuat 4 aspek, yaitu :
untuk mendapatkan laba, menghasilkan barang dan jasa, suatu kegiatan usaha, dan
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari – hari.
Ø MENGAPA BELAJAR BISNIS ??
Karena Bisnis adalah suatu sarana usaha
untuk mendapat penghasilan ,serta keuntungan usaha yang membuat perekonomian
seorang pengusaha sangat baik.
NARASUMBER:
http://berbisnisuntung.blogspot.com/
Langganan:
Postingan (Atom)