Akuntansi dan Laporan Keuangan
Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi bisnis, serta penginterpretasian informasi yang telah di susun.
Menurut AICPA (American institute of certified public accountans), Akuntansi
adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dengan suatu cara
tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling
sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran tertentu terhadap
hasil-hasilnya.
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya
bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam
statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :
Akuntansi
adalah kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi
kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan,
yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk
mencapai tujuan yaitu menyediakan informasi keuangan badan usaha yang
bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Fungsi Akuntansi
Fungsi Utama Akuntansi adalah sebagai
informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat
posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.
Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi
mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi Dasar Akuntansi yaitu :
a.
Menciptakan
sistem akuntansi
b.
Membuat
prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat
transaksi-transaksi perusahaan.
c.
Memberikan
laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian
aktiva dan pengambilan keputusan
Kegunaan Akuntansi bagi
Manajemen
Semakin besar persahaan, semakin
penting peranan akuntansi di dalamnya. Sistem akuntansi yang baik akan
mengakibatkan sukses bagi perusahaan. Secara terperinci dapatlah dikatakan
bahwa sistem akuntansi harus :
1. Memberikan suatu kriteria trertulis
tentang transaksi finansial perusahaan.
2. Memberikan laporan finansial secara
periodis untuk meringkas hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan.
3. Memberikan laporan secara periodis
untuk meringkas dan membantu pengawasan biaya produksi.
4. Memberikan informasi untuk
perencanaan jangka panjang, karena dapat membantu penyusunan anggaran, aliran
kas, dan perkiraan kapasitas produksi.
5. Memberikan data finansial untuk
pengambilan keputusan baik secara riil maupun proyeksi.
6. Dapat digunakan untuk pemeriksaan
intern dengan memberikan data finansial yang dapat dipercaya.
7. Memberikan data untuk menentukan
pajak pendapatan, pajak kekayaan, dan laporan alin yang diperlukan pemerintah.
Kegunaan Akuntansi bagi Investor dan
Kreditur
Investor
yang memiliki saham atau obligasi pada perusahaan besar, akan menerima laporan
keuangan secara periodis berdasarkan catatan akuntansi perusahaan. Laporan
tersebut sangat penting bagi investor untuk mengetahui sampai seberapa jauh
perkembangan perusahaan beserta kondisi keuangannya.
Selain
investor, kreditur juga memerlukan laporan keuangan dari perusahaan terutama
pada saat perusahaan tersebut ingin mencari pinjaman. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan keuangan perusahaan sehingga dalam jangka
waktu tertentu dapat mengembalikan pinjamannya, dan dapat membayar bung secara
rutin.
Kegunaan Akuntansi bagi Pemerintah
Setiap perusahaan harus membuat laporan
tentang penghasilan bersih (laba) yang diperolehnya kepada pemerintah. laporan
yang dibuat tersebut harus jelas sehingga mudah untuk menentukan pajaknya.
Dalam hal ini, pemerintah juga menghendaki penggunaan sistem pencatatan biaya
dan penghasilan oleh perusahaan yang sesuai dengan peraturan yang ada.
Instansi-instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,
juga perlu menyelenggarakan sistem akuntansi yang baik, disebut akuntansi
pemerintah.
Pihak-pihak Yang
Berkepentingan Terhadap Akuntansi
Adapun
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Akuntansi adalah :
a. Para pemilik dan calon pemilik
perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik
perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan
perusahaan.
b.
Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah
para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan
untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan
analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian
hasil yang direncanakan perusahaan.
c.
Para
pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan
sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan
perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian,
gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari
perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.
Para investor
Kalau menginvest dana tentunya kita
bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid. Nah, para investor luar yang
bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan
pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan
yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
e.
Para
kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi
kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit
untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan
pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan
dananya pada perusahaan yang bonafid.
f.
Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan
dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja
untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau
menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas
tertentu dari pemerintah.
g.
Rekanan
perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan
perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama
dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya
bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap
bersama.
Prinsip Akuntansi
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar
dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip,
demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi
tersebut adalah:
1) Prinsip
Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak
membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses
tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita
adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka
Rp 8.950.000,00.
2)
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang
timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha
selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya
pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi
penjualan dengan pihak yang bebas.
3)
Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya
dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya
diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita
harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban
kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah
benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode
berjalan.
4)
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi
tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan
untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode,
maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus
dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan
terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5)
Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi
yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan
keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil
keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak
lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Bentuk neraca
Bentuk
neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom.
Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas
kolom karena neraca lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang
sebenarnya di neraca ini terdapat satu kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom
yang dimaksud meliputi :
1.
Kolom
1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang belum
disesuaikan.
2.
Kolom
ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian.
3.
Kolom
debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca
lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang
perlu dicatan ddalam jurnal.
4.
Kolom
ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom
ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan
angka-angka penyesuaian.
5.
Kolom
ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi
berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo
setelah disesuaikan.
6.
Kolom
9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan equitas. Dalam kolom
ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan
ekuitas yang terjadi pada periode tersebut.
7.
Kolom
ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan
jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan
termasuk pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca
lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur
dan periode pembuatan neraca lajur, yang diletakkan di bagian atas tengah.
Laporan Laba Rugi
Laporan yang memberikan informasi
tentang penghasilan dan biaya tersebut dinamakan laporan rugi laba
(income statement) atau disebut juga laporan operasi. Pada
pokoknya, laporan rugi-laba dibuat untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya
perusahaan selama satu periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan rugi-laba
untuk mngurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif)
atau rugi (negatif). Jadi persamaan untuk laporan rugi-laba tersebut adalah :
PENGHASILAN
– BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)
Keterangan:
1. Penghasilan
Penghasilan perusahaan
dapat diperoleh dari penjualan total kepada para pembeli selama periode
bersangkutan. Jadi, penjualan ini merupakan sumber penghasilan utama bagi
perusahaan. Penjualan bersih dapat diperoleh dari penjualan kotor dikurangi
penjualan yang dikembalikan.
2. Biaya
Pengertian biaya di sini mencakup semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Macam-macam biaya :
1.
Biaya produksi barang untuk dijual,
atau disebut harga pokok penjualan.
2.
Biaya penjualan dan administrasi,
seperti : biaya periklanan, komisi penjualan, gaji kepala kantor, sewa, dsb.
3.
Selain biaya-biaya tersebut, masih
terdapat pengeluaran lain yang akan mengurangi laba usaha, yaitu rugi penjualan
aktiva tetap, dan pajak penghasilan.
3. Laba Bersih
Pada pokoknya, laba bersih ini dapat
diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya.
Bentuk Laporan Laba
Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam
dua bentuk, yaitu:
·
Bentuk Single
Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan
dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan
dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan
laba bersih atau rugi bersih.
·
Bentuk
Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan
menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha
disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan.
Tujuan Laporan
Keuangan
Tujuan
laporan keuangan menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam
Sofyan Syafri Harahap (2000 : 6), merumuskan empat tujuan laporan keuangan
sebagai berikut :
- Membuat
keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk
menetapkan tujuan.
-
Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
-
Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
-
Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
Lebih
lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000:99),
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Tujuan
Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan
adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi
keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting
Principle).
2. Tujuan Umum
a. Memberikan informasi yang terpercaya
tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
- Untuk menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
- Untuk menunjukkan posisi keuangan
dan investasinya.
- Untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
- Menunjukkan kemampuan sumber-sumber
kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya
tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari
laba dengan maksud :
-
Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.
-
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada
kreditur, supplier, pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
-
Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
-
Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
c. Memberikan informasi keuangan yang
dapat digunakan untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
d. Memberikan informasi yang diperlukan
lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya
yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3.
Tujuan
Kualitatif
Adapun
tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut :
- Relevance, yaitu
memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses
pengambilan keputusan.
- Understandability,
yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga
harus dimengerti oleh para pemakainya.
- Verifiability, yaitu
hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan
pendapatan yang sama.
- Neutrality, yaitu
laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
- Timelines, yaitu laporan
akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada
saat yang sama.
- Comparability, yaitu
informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
- Completeness, yaitu
informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak
dari pemakai.
Referensi
:
http://geadisty.blogspot.com/2011/11/akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar